Selasa, 29 Januari 2008

 

Just see and never touch

Setelah kejadian kemben melorot, bukan sekali, dia sepertinya biasa aja, seperti tak ada hal yg penting yang terjadi padanya. Padahal bagian itu adalah bagian yg penting bagi wanita sehingga mereka menutup-nutupinya dengan apik, walau ada yg ditutup sekedarnya tapi yg penting bagian puncaknya tidak terlihat. Dia pun hanya berkomantar biasa saja.

Hal ini mungkin menjadi bahan pertimbangan seorang pria, sebutlah yg kesepian, yg agak "sakit", yg agak parno. Pria tersebut merasakan ada sebuah peluang untuk mewujudkan fantasinya menjamah sebuah benda yang selama ini hanya bisa dia lihat dibalik balutan minim benang.

"Kalau benda itu bisa terlihat di mata publik, walau secara tidak disengaja dan dia pun biasa-biasa saja, berarti tangan ini pun bisa ikut melihatnya, karena dia pun akan merasa biasa-biasa saja juga bukan?"
Mungkin itulah yg ada dipikirannya.

Salah. Dia tak menyukainya sama sekali. Sebuah bogem mentah menimpa muka pria itu. Lalu sadar datang bahwa dia hanya boleh melihat, tidak boleh memegang.

Mungkin kalo dia pake benang yg agak banyakan buat nutupin "itunya" mungkin tak ada yg terpancing untuk memegangnya. Betul ?

Stop showing your stuff ladies, some people out there is sick.

updated 250208
Tayangan Khazanah di Transtv hari sabtu tanggal 230208 .
Dia bilang "kalo megangnya gini sih ga papa". Ternyata pria tersebut hanya salah dalam cara memegangnya saja.

Label:


Komentar: Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]