Kamis, 26 Maret 2009

 

Telephone umum hari ini

Disalah satu sudut Jakarta, telephone umum telah beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan krupuk dan styrofoam tukang bubur.

Dulu telephone umum seperti ini menjadi idola saya dikala saya berada diluar rumah. Dijaman handphone belum menguasai hajat hidup orang banyak. Disaat itu banyak kenangan indah tentangnya. Tanpanya saya akan berdiri menunggu tanpa kepastian kehadiran seseorang. Tanpanya mungkin saya akan terkena tegur karena tagihan telephone rumah naik. Tanpanya mungkin akan terasa seperti ketinggalan handphone dirumah.

Di Jakarta, sebuah fasilitas publik belum tentu selamat dari tindakan iseng atau vandalisme oleh sebagian dari publik itu sendiri. Entah dicorat-coret atau pada tingkatan yang lebih ekstrim, pengerusakan. Tindakan tersebut sangat tidak "saya banget", saya lebih senang dengan yang lebih kreatif. Teringat akan seorang teman melubangi koin seratusan logam dan diikatkan benang sehingga ia dapat menelpon berulang kali, ia menamakannya koin tarik. Lain hal dengan telephone umum didepan SMA saya dulu, seorang teman bahkan bisa membajak telephone umum tersebut sehingga tanpa koin pun ia bisa menelepon dengan gratis.

Seiring dengan perkembangan wartel-wartel, pager dan kemudian handphone, telephone umum seperti tidak terlihat eksistensinya. Walaupun masih terlihat dibeberapa tempat, namun kehadirannya hanya seperti pelengkap dekorasi kota. Tak terlihat antrian panjang disebuah telephone umum seperti apa yang saya alami pada jaman keemasannya.

Label: , ,


Komentar:
Betul juga, kini telepon umum sekedar pajangan dalam taman kota. Tanpa terlihat lagi eksistensinya. Ini diesebabkan kemajuan teknologi yang sudah demikian tinggi. Kehadiran HP juga sudah menjadi barang biasa. Bisa jadi HP juga akan seperti halnya telepon umum tersebut yang sudah tidak berarti lagi. Hanya tinggal kenangan bagi pelaku sejarah keberadaannnya.

Namun perlu juga dicatat bahwa keberadaan telepon umum koin memberikan arti tersendiri untuk perkembangan dunia telekomunikasi. Maka dari itu, perlu sekali perhatian dari semua pihak untuk tetap memberi ruang tersendiri bagi kehadiran telepon umum koin dengan fasilitas yang lebih menarik.
 
Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]