Sabtu, 21 Maret 2009
Aku dan jantung
Aku sendiri dengan detak jantung
Bersautan dengan detik detik jam yang bergulir
Entah sudah berapa kali ia berdetak
Satu yang pasti, apa yang dikerjakannya
Membuat aku masih hidup sampai saat ini
Aku sendiri dengan detak jantung
Bersama tenggelam dikedalaman air
Bukan untuk mati
Hanya untuk mendengarkan suara
Degup-degup kehidupan
Aku sendiri dengan detak jantung
Mengikuti ketukan tiap-tiap nafas
Begitu indah
Seperti ketukan sebuah mesin drum
Mengiringi ritme sampai akhir lagu
Aku sendiri dengan detak jantung
Merasa beruntung dan bersyukur
Betapa ia berjalan tanpa ku suruh
Untuk suatu tujuan yang pasti
Sebuah pelajaran bagi yang berpikir
Pagi, Ciumbuleuit, 20 Maret 2009
Bersautan dengan detik detik jam yang bergulir
Entah sudah berapa kali ia berdetak
Satu yang pasti, apa yang dikerjakannya
Membuat aku masih hidup sampai saat ini
Aku sendiri dengan detak jantung
Bersama tenggelam dikedalaman air
Bukan untuk mati
Hanya untuk mendengarkan suara
Degup-degup kehidupan
Aku sendiri dengan detak jantung
Mengikuti ketukan tiap-tiap nafas
Begitu indah
Seperti ketukan sebuah mesin drum
Mengiringi ritme sampai akhir lagu
Aku sendiri dengan detak jantung
Merasa beruntung dan bersyukur
Betapa ia berjalan tanpa ku suruh
Untuk suatu tujuan yang pasti
Sebuah pelajaran bagi yang berpikir
Pagi, Ciumbuleuit, 20 Maret 2009
Label: puisi
Berlangganan Postingan [Atom]